Petanda musim tengkujuh mengintai lalu
Laut kian bergelora…jeritan ombak kian sayup menyahut
Melodi indah irama alam…kembali berkumandang
Lagu ngeri semakin jelas kedengaran
Penuh lenggok kasar dan ganas
Di tengah samudera raya
Tiada lagi riuh sekumpulan manusia
Yang saban hari menjadi pelawat setia
Membiar diri dipukul ombak demi kelangsungan hidup,
Rela …dipanah terik mentari...
Perit .. menggingit kulit yang perang kehitaman
Itulah kehidupan para nelayan.
Diapit laut sudah amenjadi asam garam.
Dibaham lautan..disambut dengan tangisan dan kepayahan
Tiada hasil tangkapan…suram sebuah kehidupan
Di sebuah rumah agam beratap genting…
Sepinggan ikan bawal putih terbaring di pinggan kristal
Kilauan sudu perak kelihatan merobek dirinya dengan rakus
Santapan enak …buat seisi keluarga
Di rumah beratap rumbia berhadapan laut yang bergelora
Beberapa biji telur digoreng beralas pinggan hadiah sabun
Tiada yang istimewa
Tidak ada apa …yang ada
Tunggak keluarga pergi tidak kembaliBersama dendangan lagu alam
Yang sedang berkumandang ngeri
Setiap kehidupan penuh warna warni
Disulami kemiskinan dan kekayaan
Disulami kejayaan dan kegagalan
Setiap sulaman memberi erti kehidupan
Namun..
Tidak kira sulaman yang kita punya
Setiap kita berhak untuk berbahagia
Kebahagiaan terletak pada jiwa
Bukan pada benang emas atau sutera
Kisah para nelayan
Satu diari sebuah kepayahan
Lambang kejayaan menempuh dugaan
Buat renungan teman-teman sekalian
Langit tidak selalu cerah..
Roda sememangnya berputar
Kadangkala kita di atas
Kadangkala dilanda badai
Memandang yang di atas jiwa meronta inginkan segala
Memandang yang di bawah terasa kecil.. diri berdosa
Pandanglah,renunglah dan berfikirlah
Bersamalah kita menginsafi diri
Mensyukuri rahmat pemberian ilahi.
Tempat :SMJK Yoke Kuan Sekinchan